Read Slilit Sang Kiai by Emha Ainun Nadjib Free Online
![]() |
Book Title: Slilit Sang Kiai The author of the book: Emha Ainun Nadjib Edition: Pustaka Utama Grafiti Date of issue: 1991 Loaded: 2043 times Reader ratings: 5.4 ISBN: 9794441783 ISBN 13: 9789794441787 Language: English Format files: PDF The size of the: 447 KB City - Country: No data |
Read full description of the books:
Islam sering hanya dipandang sebagai potret statis dari himpunan perilaku yang dianggap ideal. Bahkan sering pula ia digunakan hanya sebagai instrumen pembenaran proses-proses sosial, kebudayaan, dan kekuasaan yang dominan. Di sini, Islam berhenti sebagai diskursus pemerdekaan manusia. Islam "direkayasa" untuk berposisi sebagai perangkap yang menghentikan atau memperlambat perkembangan masyarakat.
Emha Ainun Nadjib ingin menolak semua itu. Dalam kumpulan kolom, yang pernah terbit di berbagai media, Emha mencoba menempatkan agama, dalam hal ini Islam, sebagai jalan pemerdekaan. Lewat ini pula manusia dapat menari-nari dengan imajinya sendiri.
Bagi Emha, titik tolak jalan pemerdekaan itu tidak bersandar pertama-tama pada akidah atau syariat. Ia menumpukannya pada kesadaran tentang kemanusiaan dan keadilan. Bentuk kesadaran inilah yang sering Emha temukan tersembunyi dalam nasihat para kiai ndeso yang "mistis" dan nyentrik. Atau terpendam dalam ungkapan-ungkapan rakyat yang populer.

Download Slilit Sang Kiai ERUB

Download Slilit Sang Kiai DOC

Download Slilit Sang Kiai TXT

Read information about the author

Bersama Grup Musik KiaiKanjeng, Cak Nun rata-rata 10-15 kali per bulan berkeliling ke berbagai wilayah nusantara, dengan acara massal yang umumnya dilakukan di area luar gedung. Di samping itu, secara rutin (bulanan) bersama komunitas Masyarakat Padang Bulan, aktif mengadakan pertemuan sosial melakukan berbagai dekonstruksi pemahaman atas nilai-nilai, pola-pola komunikasi, metoda perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi-solusi masalah masyarakat.
Dia selalu berusaha meluruskan berbagai salah paham mengenai suatu hal, baik kesalahan makna etimologi maupun makna kontekstual. Salah satunya mengenai dakwah, dunia yang ia anggap sudah terpolusi. Menurutnya, sudah tidak ada parameter siapa yang pantas dan tidak untuk berdakwah. “Dakwah yang utama bukan dengan kata-kata, melainkan dengan perilaku. Orang yang berbuat baik sudah berdakwah,” katanya.
Karena itulah ia lebih senang bila kehadirannya bersama istri dan kelompok musik KiaiKanjeng di taman budaya, masjid, dan berbagai komunitas warga tak disebut sebagai kegiatan dakwah. “Itu hanya bentuk pelayanan. Pelayanan adalah ibadah dan harus dilakukan bukan hanya secara vertikal, tapi horizontal,” ujarnya.
Perihal pluralisme, sering muncul dalam diskusi Cak Nun bersama komunitasnya. “Ada apa dengan pluralisme?” katanya. Menurut dia, sejak zaman kerajaan Majapahit tidak pernah ada masalah dengan pluralisme. “Sejak zaman nenek moyang, bangsa ini sudah plural dan bisa hidup rukun. Mungkin sekarang ada intervensi dari negara luar,” ujar Emha. Dia dengan tegas menyatakan mendukung pluralisme. Menurutnya, pluralisme bukan menganggap semua agama itu sama. Islam beda dengan Kristen, dengan Buddha, dengan Katolik, dengan Hindu. “Tidak bisa disamakan, yang beda biar berbeda. Kita harus menghargai itu semua,” tutur budayawan intelektual itu.
Reviews of the Slilit Sang Kiai

JAMES
One breath reads!

ZARA
Quickly downloaded

DYLAN
I never liked the book.

MARIA
Light fiction for Cloudy day
Add a comment
Download EBOOK Slilit Sang Kiai by Emha Ainun Nadjib Online free
PDF: | slilit-sang-kiai.pdf | ![]() |
ERUB: | slilit-sang-kiai.epub | ![]() |
DOC: | slilit-sang-kiai.doc | ![]() |
TXT: | slilit-sang-kiai.txt | ![]() |
Phone number you need to drive to protect against robots. I indicated the phone and downloaded without registration.
Like Reply